Sunday, September 28, 2014

Sajak Kakek Tua

Di masa yang silam dulu, pernah ku punya sebatang lilin terakhir 
Menjadi cahaya bagi tamu tak diundang seperti kegelapan 
Terlanjur aku nyalakan sebatang korek, lalu membakar sumbunya 
Perlahan, dan akhirnya lilin jadi lelehan 
Saat ini, aku berpikir akan ku apakan lelehannya 
Jika saja lilin ini seperti kayu bakar yang menjadi abu 
Pasti kan ku biarkan ia terbang bersama angin
Bukan kubiarkan mengeras dan terdampar tak bernyawa seperti ini

Seorang kakek tua datang menghampiriku dan memberikanku sekotak lilin
Ia berkata "kau butuh lebih dari satu lilin untuk mengerti sebuah cahaya. Dan kau harus terdampar ribuan kali untuk mengerti sebuah pengorbanan"
Aku termenung, terdiam di bawah terang malam
mencari makna sebuah sajak kakek tua

No comments:

Post a Comment