Sunday, September 28, 2014

Pelangi Yang Tak Dirindukan Hujan

Sampai kapan mau tersesat di jalan? 
Memang aku yang tak mau terbangun dari kenyataan 
Biar berjuta sajak jiwa tercipta 
Hampa terus menyapa, perlahan mengikis rasa 

Menunggu saatnya? Sampai kapan? 
Toh, pelangi mungkin tak dirindukan hujan 
Sambut saja mentari yang beri kehangatan 
Walau perlahan terasa menyakitkan

Bukankah lebih baik jika sakitnya
Kau rasakan di awal permulaan
Hingga tak ada pilu yang terkenang
Hanya cukup bebaskan

Biarkan berkeliaran
Mencari apa yang tak pernah ditemukan
Nikmati setiap hembusan
Inilah kehidupan

No comments:

Post a Comment