Sampai kapan mau tersesat di jalan?
Memang aku yang tak mau terbangun dari kenyataan
Biar berjuta sajak jiwa tercipta
Hampa terus menyapa, perlahan mengikis rasa
Menunggu saatnya? Sampai kapan?
Toh, pelangi mungkin tak dirindukan hujan
Sambut saja mentari yang beri kehangatan
Walau perlahan terasa menyakitkan
Bukankah lebih baik jika sakitnya
Kau rasakan di awal permulaan
Hingga tak ada pilu yang terkenang
Hanya cukup bebaskan
Biarkan berkeliaran
Mencari apa yang tak pernah ditemukan
Nikmati setiap hembusan
Inilah kehidupan
No comments:
Post a Comment