Tatap matamu dan senyum manis yang lugu kala itu seakan menghidupkan
sebuah taman di hatinya
Entah sejak kapan dan sudah berapa lama bunga
ditaman itu terus tumbuh dengan liar begitu saja
Hingga suatu saat sang
waktu mempertemukan mereka
Dewasa bersama gejolak rasa kawula muda,
panah asmara tlah dilepas dan menuju hati yang jelita
Namun, sang empunya
kehidupan berkata lain
Tak ada ikatan sebelum pernikahan yang
menghalalkan
Dilema mendera, keputusan terberat tapi itulah kebenaran
yang harus dilakukan
Bertahun-tahun dilewati dalam kebohongan, menutupi
perasaan, tak ada yang bisa disalahkan
Pengalaman yang menyertai
kehidupan pun mengajarkan tentang keikhlasan melakukan sebuah kebenaran
meski memang ada yang dikorbankan dan terlalu menyakitkan
Tapi
yakinlah, kebenaran akan melahirkan keindahan akan sebuah masa depan dan
keridhaan
No comments:
Post a Comment