Tuesday, September 23, 2014

Dia Yang Terasing

Hanya dengan memandangi punggung dirinya saja hati dia sudah berbunga-bunga. Entah sejak kapan pertemuan dengan dirinya menjadi sesuatu yang selalu dinanti-nantikan. Sepercik kilasan saat melewati hari-hari bersama dirinya menambah suasana semakin manis. Bersatunya mereka itu adalah sebuah rahasia Tuhan yang entah akankah seperti itu jadinya atau tidak. Dia mendambakan dirinya, terlalu mendamba dirinya. Tapi menunggu gayung bersambut itu bagai hal yang mustahil. Dirinya bagaikan bintang yang bersinar terang di langit malam, dan dia bagai setangkai bunga liar yang tumbuh begitu saja dipinggir jalan. Jangankan sang bintang, rumputpun enggan melirik pada dia. Begitulah nasib dia yang terasing.

No comments:

Post a Comment