Aku
benci pagi, karena sejuknya bangunkan ku dari mimpi tentangmu
Aku
benci mentari, sinarnya terlalu terang untukku kembali lelap
Ah…
aku benci air yang basahi peluhku, dinginnya mampu lupakkan semua
Pagi
ini aku ingin teriak biarkan dentuman dadaku menggema
Pagi
ini kau dimana? Entah… kau menghilang setiap fajar memanggil
Kau
bagaikan mimpi, menyentuh ku dimalam hari dan menghilang saat ku buka mata
Seperti
angin yang tak terlihat, mampu getarkan relung kalbu ku yang beku
Ah kau
dimana? Beraninya kau berlari setiap pagi bernyanyi
Aku
benci matahari menghianati pagi
By:
Dimas Tjandra
No comments:
Post a Comment