Ya, selalu dan selalu tentangmu. Setiap
melihatmu seolah aku ingin waktu berhenti berdetak dan biarkan aku datang
padamu. Memandangi setiap detail wajahmu, mengingatnya, dan melukisnya dalam hatiku. Aku benar-benar jatuh hati dan
kini aku sembunyi dalam diamku. Aku ingin membagi rasaku pada dunia, agar
mereka bisa menikmati indahnya jatuh hati. Tapi aku tak bisa, mungkin akan ada
yang terluka, bisa saja itu aku.
Kalau ada yang bilang bahagia itu sederhana,
maka bahagia yang ku rasa karena ku jatuh hati walau dalam diamku, itu bahagia.
Kita berada di bawah langit yang sama, walau kau tak bisa menemukanku dalam
kerumunan, tapi aku selalu bisa menemukanmu. Radarku tergerak begitu saja,
semua indraku tertuju padamu. Aku bahagia, walau hanya bisa menikmati sejuk
indah tatapanmu dari kejauhan. Dan aku bahagia, walau hanya bisa menikmati
senyumanmu, yang kau bagikan pada orang lain.
Sesederhana itu, dalam diamku. Aku lelah bila
harus terus mencarimu. Kini biarkan alam yang menuntunmu padaku. Biarkan
hembusan angin yang sampaikan salam rinduku padamu. Biarkan kicauan burung yang
sampaikan semangat pagimu dariku. Biarkan sejuknya hujan yang sampaikan bahwa aku
terkadang menangis mengingatmu. Biarkan teriknya mentari yang sampaikan salam
hangatku padamu. Biarkan manis romansa mewarnai hariku dalam khayalku. Biarkan
aku begitu saja, sampai aku jenuh dan melupakan rasaku.
Sekuat aku melawan rasa, semakin terasa
kehampaan yang menyiksa. Semakin dan semakin aku tak bisa lupa. Seperti ini lah
aku, yang hanya bisa membagi ceritaku pada keheningan, mengawang-awang dalam
diam. Hingga akhir waktuku telah sampai, aku ingin kau tahu semua ini. Tak
peduli apakah kau akan membalasnya atau tidak, tapi bahagiaku sesederhana,
begitu kau tahu apa yang sesungguhnya. Dan aku berterimakasih, karna Tuhan
telah titipkan rasa yang indah di hatiku padamu. Walau rasa itu tertata rapi
dalam diamku.
No comments:
Post a Comment